Aku sadar, ternyata caraku salah
besar. Maaf, jika banyak luka yang kusematkan dihatimu, aku hanya ingin mengajarimu
bahagia tak akan kau dapat jika kau bersama laki-laki sepertiku saat itu.
Maaf, jika aku selalu mengintaimu
emosi dengan tiba-tiba. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa masalah akan datang
tanpa seizinmu tanpa kau mau. Maaf jika banyak kata-kataku yang menusuk hatimu.
Aku hanya ingin kau memaknai cinta. Karena mencintaimu adalah ibadahku
pada-Nya. Setidaknya ini yang aku pikirkan.
Yuk, mulai menggelar sajadah,
meminta ampun kepada Allah. Simpan kembali rasa cinta ini di tempat yang benar.
Pantaskan diri dulu di hadapan-Nya. Sebelum bertemu dengan jodoh yang telah
ditetapkan Allah untuk kita. Penyempurnaan agama kita. Pasangan di sela-sela
jemari kita. Mulailah menjauh pelan-pelan, Mulailah menjaga jarak. Pelan-pelan.
Mulailah menepi. Emnjaga hati agar tidak terbawa hawa nafsu. Jangan sampai
kalah dengan hawa nafsu, sebab ia akan membuat kita terkurung dan terbelenggu. Jangan
sampai kita kembali kejalan yang sudah susah payah kita coba hindari.
“Di situlah diuji orang-orang yang beriman, dan diguncangkan dengan
guncangan yang dahsyat.”(QS. Al-Ahzab:11)
Kalau masih saja terlintas
bayangan orang yang pernah singgah di hati kita, buru-buru dihilangkan saja,
meski itu mungkin susah. Jaga mata dan hati kita agar selalu bisa melihat yang
baik-baik saja.
“Pandangan adalah anak panah beracun dari anak panah iblis. Siapapun
yang menghindarinya karena takut kepada Allah, Allah akan mengaruniakan
keimanan yang ia temui rasa manisnya di dalam hati.”
Semenjak diciptakan pasangan
pertama dimuka bumi ini, Adam dan Hawa, Cinta memang seperti pisau bermata dua.
Ada kebahagiaan dan penderitaan yang dibawanya.
Kebahagiaan hakiki hanyalah
dari-Nya, Sang Penggenggam Hati. Bukan tergantung pada lawan jenis yang belum
halal. Sekarang adalah saat paling tepat bagi kita untuk melepaskan dia yang
belum halal, Karena, yang istimewa menurut kita belum tentu terbaik menurut
Allah. Allah akan mengambil dia yang belum halal untuk diganti dengan yang
lebih baik lagi.
“Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka, dan membangkitkan
angan-angan kosong kepada mereka, padahal tiadalah setan itu menjanjikan kepada
mereka selain tipuanbelaka.”(QS.An-Nisa:120)
Setan memang suka memberikan
angan-angan kosong, salah satunya dengan perasaan cinta kepada lawan jenis yang
belum halal yang pelan-pelan merasuk kedalam hati. Kelalaian di masa jahiliyah
ini semoga membuat kita paham tentang sesuatu. Segala sesuatu ada saatnya, ada
saat mempertahankan, ada juga saat melepaskan.
Maka, lepaskanlah….
Jika Sang MahaCinta tak dapat mengembalikanmu
kepadaku dalam kehidupan ini. Pasti Dia akan menyatukan kita dalam kehidupan
yang akan datang. Andaikan Allah tidak mempertumakan orang yang kita cintai di
Jabal Rahmah, Berharaplah agar dipertemukan di Jannah. Jika memang dia bukanlah
nama yang bersanding dalam hati. Tentu Allah tengah menyiapkan seseorang yang
lebih baik.
No comments:
Post a Comment