Ini adalah kisah nyata dimana Banyak bisnis yang berhasil
berkat munculnya masalah, Spanx, merek pakaian dalam, adalah salah satunya,
Sara Blakely, yang lahir pada tanggal 21 februari 1971, berprofesi sebagai
tenaga penjual mesin fax dari pintu ke pintu di perusahaan Danka, Florida, saat
merasakan kebutuhan mendesak akan pantyhose dengan desain tertentu.
Pantyhose adalah stoking yang
panjangnya dari telapak kaki samapai pinggang, terbuat dari bahan yang bias melar.
Bagian atas pakaian
dalam membuat badannya tampak bagus, tapi Sara kesal dengan bagian kaki yang menyembul tiap kali ia memakai sandal ataupun sepatu berhak. Sekalinya ia memotong bagian kaki, bagian itu menggulung ke atas dan membuatnya tidak nyaman sepanjang pesta yang ia hadiei.
dalam membuat badannya tampak bagus, tapi Sara kesal dengan bagian kaki yang menyembul tiap kali ia memakai sandal ataupun sepatu berhak. Sekalinya ia memotong bagian kaki, bagian itu menggulung ke atas dan membuatnya tidak nyaman sepanjang pesta yang ia hadiei.
Saat tidak dapat menjumpai produk
yang ia inginkan ke mana pun ia mencari, Sara, dengan umur 27 tahun waktu itu,
menarik tabungannya 5.000 dollar, lalu pindah ke Atlanta. Di sana ia bekerja
pada pukul 09.00-17.00 di Danka cabang Georgia dan melakukan riset selama
berbulan-bulanuntuk menciptakan produk baru. Setiap paten yang sudah tercatat
tentang stoking ia teliti di Georgia Tech Library. Tiap took kain ia kunjungi
demi mencari bahan yang tepat . Bulu kuning menjadi sasarannya untuk
menghubungi pabrik kain satu per satu , yang semuanya menolak tawaran rancangannya.
Terbiasa menghadapi penolakan sebagai penjaja mesin fax, ia mendatangi sebuah
pabrik, Charlotte N.C, yang salah satu pemiliknya adalah Sam Kaplan. Pada
awalnya sara ditolak. Tetapi dua minggu kemudian Sam menghubungi, setelah
meminta pendapat dua anak perempuannya tentang rancangan itu.
Sarapun mendapatkan kesepakatan
produksi dengan Sam tahun 2000 untuk 3.000 setel pantyhose.tahun pertama itu
sapnx meraih angka 4 juta dolar. Dua tahun berikutnya, sara gigih bepergian
keseluruh penjuru Amerika untuk mendemonstrasikan produknya di berbagai
pertokoan dan acara, kadang memamerkan foto sebelum – sesudah memakai produknya,
dengan dia sendiri yang mejadi modelnya. Laurie Ann Goldman, veteran bisnis
dari Coca Cola, yang awalanya disewa sebagai konsultan, ikut bergabung menjadi
CEO-pekerja Spanx kelima. Laurie Ann segera menyusun kerangka bisnis dan
menyiapkannya untuk go international, sementara Sara menyambari tiap peluang
promosi dan pemasaran. Tahun kedua ditandai dengan penjualan sebesar 10 juta
Dollar.
Apa yang mendorong kegigihan
Sara? Pada usia 16 tahun ia menyaksikan sahabatnya tewas ditabrak mobil dan
kedua orang tuanya bercerai. Kemudian pada pesta perpisahan SMA dua orang
kawannya lagi meninggal secara tragis. “Pemikiran tentang kematian-saya kerap
emmikirkannya-sangat memotivasi saya. Kapan pun bias terjadi” Ucapnya. Sumber : Gagas Media
No comments:
Post a Comment